Ada banyak alasan mengapa 800 juta orang di dunia terkoneksi dan terhubung bersama di dalam sebuah wadah bernama Facebook. Selain kemudahan berkomunikasi, membangun jaring pertemanan, dan beragam fungsi multimedia yang dihadirkan, Facebook juga berhasil membawa atmosfer yang cukup nyaman bagi para user lewat beragam kebijakan yang dibangunnya. Setidaknya sampai para peretas menemukan celah keamanan di dalamnya.
Apakah Anda, sebagai salah satu user Facebook, seringkali menemukan link-link aneh yang terus bermunculan di news feed akhir-akhir ini? Link yang memuat gambar pornografi, tindak kekejaman, mutilasi diri, hingga bestiality ini tentu sangat mengganggu dan membuat mood Anda buruk. Namun jangan salahkan profile yang berbagi link tersebut, karena besar kemungkinan mereka bahkan tidak mengetahuinya. Facebook sendiri telah mengkonfirmasikan bahwa mereka kini sedang menghadapiserangan spam yang terkoordinasi dan sedang berjuang untuk mencegahnya penyebarannya. Celah keamanan pada browser diklaim sebagai sumber masalah ini.
Serangan spam ini perlahan namun pasti mulai berdampak signifikan. Banyak user yang mulai enggan mengakses Facebook karena beragam konten memuakkan yang muncul di news feed mereka. Pihak Facebook sendiri sudah melakukan penyelidikan dan berusaha mencari sumber masalah, yang dirumorkan datang dari kelompok hacker – Anonymous. Walaupun ancaman serangan mereka pada 5 November 2011 kemarin tidak terbukti, namun tidak sedikit pihak yang masih mencurigai mereka sebagai dalang utama dibalik serangan terkoordinasi ini,
Apa yang bisa Anda lakukan sebagai user Facebook agar dapat terhindar dari masalah ini? Tentu saja dengan bersikap lebih bijak dan cerdas. Memastikan diri untuk tidak melakukan klik pada link di news feed yang “mengandung” unsur pornografi akan menyelesaikan sebagian besar dari masalah. Bersikap lebih kritis dan melakukan ricek ketika mendapatkan link dari lingkaran pertemanan juga akan menghindarkan Anda dari spam seperti ini. Solusi yang paling mumpuni? Mulai kembali bergaul di dunia nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar