Ban adalah komponen penting pada kendaraan. apapun kendaraannya (mobil, motor, sepeda dan sebagainya) tekanan gas (angin) dalam ban perlu diperhatikan agar kinerja (grip/daya cengkram) ban terhadap jalan tetap optimal dan umur pakai ban menjadi lebih panjang.
selain menggunakan angin, kini beberapa toko ban juga menyediakan gas nitrogen (N2) untuk diisi ke ban. Begitu ganti isinya, tutup pentilnya pun ditukar dengan warna hijau. Banyak keuntungan dengan memakai N2 ketimbang keempat ban diisi mengandalkan angin. Namun harga untuk pengisian setiap ban cukup mahal dibandingkan dengan yang pakai angin. Muncul berbagai persepsi mengenai penggunaan gas nitrogen pada ban kendaraan. Sebagian besar menyatakan penggunaan nitrogen membuat ban lebih empuk, malah ada yang nekat menyatakan kendaraan jadi hemat bahan bakar.
|
|
Gas nitrogen sebagai pengisi ban
Dikarenakan partikel gas Nitrogen (N2) lebih besar dibandingkan Oksigen (O2) maka N2 dapat mencegah terjadinya kebocoran (rembesan) yang menyebabkan berkurangnya tekanan gas (angin) pada ban. Selain itu Nitrogen aman digunakan karena tidak bisa terbakar, tidak berbau dan merupakan bagian dari gas yang ada di atmosfir yang juga kita hirup sehari-hari.
|
|
Untuk membedakan mana ban yang di dalamnya berisi gas biasa dan yang berisi gan N2, umumnya disepakati dengan menggunakan tutup pentil berwarha Hijau bertuliskan N2 untuk ban yang diisi dengan gas N2
|
|
Keuntungan Menggunakan N2 sebagai gas pengisi ban :
1. Tekanan ban terjaga lebih lama (menjadi lebih jarang mengisi ulang)
2. Daya cengkram dan kinerja ban menjadi optimal akibat grip yang baik, tekanan yang tidak berkurang)
3. Menghemat BBM (tekanan tepat, meringankan kerja mesin)
4. Memperpanjang umur pakai ban (tekanan tepat, habisnya ban akan merata)
5. Meningkatkan keselamatan (tekanan tepat, grip dan stabilitas terjaga)
6. Tidak terjadi oksidasi pada karet ban (memperpanjang umur elastisitas karet ban)
7. Tidak membantu menimbulkan karat (aman bagi komponen besi)
8. Tekanan ban yang stabil terhadap temperatur ban (mengurangi kecelakaan akibat pecah ban / overpressure)
|
|
Kelemahan gas Nitrogen (N2) sebagai gas pengisi ban :
1. Harga yang masih mahal
Umumnya berkisar sekitar 10 ribu hingga 20 ribu rupiah untuk setiap ban. Belum lagi ada tambahan biaya apabila sebelumnya gas pengisi ban tersebut bukan N2, karena harus dikuras terlebih dahulu untuk kemudian diisi gan N2. Biaya kuras berkisar sekitar 5 ribu sampai 10 ribu rupiah.
2. Perawatan
Setiap kali ban sudah terisi oleh N2, maka selanjutnya jika tekanan berkurang, sangat disarankan untuk menambahkannya dengan N2 juga.
3. Ketersediaan
Belum banyak bengkel ban yang menyediakan jasa pengisian N2.
|
|
Berikut ini info untuk melakukan pengisian Nitrogen :
1. Kuras angin ban disertai dengan melepas pentil.
2. Setelah terbuang, isi N2 80 hingga 85 persen dari tekanan idealnya. Semisalnya ban profil tipis, jika seharusnya diisi 40 Psi, untuk penggunaan ini cukup diisi 32-34 Psi.
3. Kemudian lakukan poin 1 (buang nitrogen) dan isi kembali (pentil belum terpasang). Tujuannya, agar saat pengisian asupan kedua murni N2.
4. Pasang pentil dan lanjutkan dengan pengisian kembali sampai batas ideal.
|
|
NOTE:
apabila tekanan N2 berkurang dan tidak ditemukan bengkel yang menyediakan pengisian N2, kita dapat menambahkannya dengan gas/angin ban seperti biasa yang mudah ditemui di tepi jalan sebagai langkah darurat. Namun apabila kita sudah dapat menemukan bengkel yang menyediakan pengisian N2, sebaiknya ban tersebut kembali di kuras ulang untuk diisi kembali dengan gas N2 murni.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar