Langsung saja ya! Kami asumsikan dua skenario di mana semua pendapatan bapak dan keluarga sifatnya reguler ya, jadi totalnya Rp7,9 juta sebulan, dan hanya memperhitungkan gaji pokok saja yakni Rp5,6 juta. �
Tanpa mengetahui secara rinci posisi anggaran keluarga Bapak saat ini berikut gambaran yang dapat kami sampaikan:
Alokasi**Rasio KC123**Usulan Rasio**Pendapatan Gaji Total Pendapatan
_________________________________Rp 5.600.000,-__Rp 7.900.000,-
Sharing**2-15%******2,5%*******Rp 140.000,-****Rp 197.500,-
Savings**10-30%****27,5%*******Rp 1.540.000,-**Rp 2.172.500,-
Spending 45-55%****55%*********Rp 3.080.000,-**Rp 4.345.000.-
Borrowing 0-35%*****15%********Rp 840.000,-***Rp 1.185.000,-
Total****100%******100%*******Rp 5.600.000,-**Rp 7.900.000,-
Kemudian alokasikan pendapatan bulanan maksimal 55% untuk pengeluaran (spending), baik pribadi, transportasi, rumah tangga dan anak.� Gunakan metode amplop untuk mengalokasikan pengeluaran pribadi (makan siang, pulsa, pakaian, kosmetik dll), transportasi (bensin, kendaraan umum, pemeliharaan kendaraan), rumah tangga (belanja mingguan, bulanan, biaya air, telpon, listrik dll), dan anak (uang sekolah, buku pelajaran, susu, popok dll ). Selengkapnya cek www.KeluargaCerdas123.com
Saya menantang Bapak dan Ibu untuk membiasakan diri dulu dengan anggaran yang disepakati sebelumnya. Setelah mampu membiasakan diri berdisiplin, baru kemudian bisa melanjutkan ke tahap perencanaan keuangan.
Harap dicatat di hati dan pikiran kalau Bapak dan Ibu harus berusaha menabung minimal 10% hingga 30% dari pendapatan bulanan.� Dan sebagai bagian dari komitmen biasakan Bapak dan Ibu beserta anak-anak meluangkan waktu untuk mengujungi bank setiap akhir atau awal bulan untuk menabung.� Seleksilah dulu bank terdekat yang paling ideal untuk tempat menyimpan tabungan.� Pada waktunya, Bapak dan Ibu akan bersyukur telah mengajarkan anak-anak sejak dini tentang pentingnya menabung untuk masa depan!
Sedangkan tips hemat dari kami adalah sebagai berikut:
1. Buat daftar pengeluaran dan pendapatan
Tahukah Anda membuat daftar pengeluaran lebih lama daripada pendapatan? Anda akan terkejut melihat betapa panjangnya daftar pengeluaran dibanding dengan daftar pendapatan. Daftar pengeluaran bisa berisi 10-20 buah sementara penghasilan hanya satu hingga dua buah. Hal ini menunjukkan mengeluarkan uang lebih mudah daripada mendapatkan uang.
2. Tentukan besaran dana yang mau dibagi dan ditabung didepan
Seringkali tanpa sadar menyisihkan dana untuk berbagi dan menabung menjadi prioritas terakhir. Yang terjadi adalah keinginan untuk berbagi dan menabung hanya tinggal keinginan, karena tidak adanya lagi dana yang tersedia untuk disisihkan. Karena itu formula yang harusnya diingat adalah begini, PENDAPATAN (SETELAH PAJAK) ?SEDEKAH - TABUNGAN = PENGELUARAN.� Bukan berapa besarnya, tetapi membangun kebiasan berbagi dan menabung itulah yang terpenting. Nasehat orangtua "bisa karena biasa" itu benar adanya.
�
3. Atur daftar pengeluaran ke dalam pos pengeluaran
Masukkan daftar pengeluaran Anda ke dalam pos yang terbagi menjadi 4 kategori besar yaitu:
1. Pos Pengeluaran Rutin (pribadi, transportasi, rumah tangga, anak)
2. Pos Cicilan Tabungan/Investasi/Proteksi (setoran tabungan dana darurat, setoran investasi, cicilan premi asuransi dan lain-lain)
3. Pos Cicilan Utang (seperti cicilan rumah, mobil, dan lain sebagainya)
Lakukanlah Evaluasi Berkala (sudah seberapa disiplin Anda dan bagaimana jika tidak, selalu mengacu pada Anggaran yang disepakati bersama suami-istri).
Semoga bermanfaat dan selamat berjuang!
Manuel Pakpahan, CFP�
Perencana Keuangan Independen
CEO KeluargaCerdas123.com
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar